Minggu, 27 Maret 2011

Killa

Ini sebenernya tugas portfolio gue tapi sementara ini gue ketik dulu di blog, biar eksis sekalian haha..

Priskilla Bochler, lahir 20 Juni 2006 di Surabaya. Priskilla Bochler yang biasa saya panggil killa ini sudah berumur 4 tahun 8 bulan. Killa di besar kan dalam keluarga yang menurut saya masuk dalam kategori menengah keatas. Ayahnya berasal dari Jerman dan Ibunya dari Semarang. Ayahnya bernama Richard Bochler. Ia adalah keturunan Jerman asli. Ia berkerja di sebuah asosiasi yag berkerjasama dengan Indonesia. Kemudian ia di kirim ke ini donesia untuk mengajar di sebuah perguruan tinggi di Yogyakarta. Di sana ia bertemu dengan "...." yaitu  istrinya sekarang dan juga ibu dari Priskilla Bochler (saya belum tahu nama ibunya siapa, hehe). Entah bagaimana ceritanya mereka bisa mnjadi suami istri yang jelas mereka sekarang telah menikah dan itu sah. Richard Bochler kini berkerja di perguruan tinggi lain di wilayah Madura dan istrinya hanya berkeja menjadi seorang ibu rumah tangga. Mereka kini tinggal di rumah dinas perguruan tinggi tersebut yang notabenenya hanya menjadi rumah singgah para pejabat dan pengajar di perguruan tinggi tersebut. Karna hanya di jadikan rumah singgah para pejabat dan pengajar kampus maka disana pun tidak terdapat anak yang se-umur dgn killa. Hingga akhirnya di umurnya yg masih 4 setengah tahun ia dia masukan ke Taman kanak karena di Madura belum terdapat preschool. 

Killa di besarkan di leingkungan yang mayoritas orang yang berlogat jawa dan dengan sendirinya logatnya pun sangat kental dengan bahasa jawa. Killa bersekolah di TK Anggrek, Kamal. Di sekolah itu di belakukan sistem masuk siang dan pagi, setiap hari selasa, kamis, sabtu killa masuk siang dan setiap hari senin, rabu, jumat killa masuk pagi. Killa pandai berhitung dan ia juga bisa berhitung dengan bahasa inggris tapi ia hanya bisa menghitung 1-5 untuk saat ini. Ia juga pandai bercakap dalam bahasa inggris namun lagi-lagi ia hanya bisa sebatas memperkenalkan diri.

Di keluarganya di berlakukan sistem tanpa tv karna menurut ayahnya tv itu sangat tidak mendidik. Jadi keluarga ini mengetahui segala informasi hanya melalui internet. Dan Killa dapat menonton film-film dari laptop itu juga hanya 2 jam per minggu. Keseharian killa hanya di isi dengan bermain dan belajar. Terkadang killa di titipkan ke seorang mahasiswa semester akhir bila ibunya ingin pergi ke Surabaya untuk les bahasa Jerman. Hampir setiap akhir pekan killa dan keluarga pergi bersama untuk menonton film atau pun hal-hal lain. 

Dan kesimpulannya selama saya mengamati killa, tidak ada hal-hal yg terlalu mempengaruhin tumbuh kembang killa..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar