Jumat, 12 Agustus 2011

Planking

Planking?? Pasti deh lo tanya-tanya apaan si Planking?


"Planking or the lying down game is an activity consisting of lying face down in an unusual or incongruous location. The hands must touch the sides of the body and having a photograph of the participant taken and posted on the internet is an integral part of the game"

Jadi planking adalah kegiatan foto tengkurep, muka ngadep tanah, tangan di sebelah badan, dan kaki membujur. Di lakukan di tempat umum, singkatnya orang yang foto pose orang mati tenkurep or kaya papan gitu di tempat umum. Biasanya para planking saling nge-share fotonya (mungkin untuk bebagi ide kreatif planking kali ya).

Masih bingung????
Nih contohnya..

salah satu dari 65 foto planking terbaik


 ini foto planking pertama gue.. huahahah (╭ ̄3 ̄)╭♡

Sedikit sejarah soal planking. Planking pertama kali di kenal dia Australia di perkenalkan oleh Gary Clarkson dan Christian Langdon. Dulu planking lebih di kenal sebagai The Lying Down Game namun pada di tahun 2011 berubah nama menjadi PLANKING.

Ada beberapa syarat bermain planking:

  1. Letakan tubuh lo di atas objek apapun yg bisa nopang tubuh lo.
  2. Muka menghadap tanah, tanpa ekspresi.
  3. Kaki membujur tetap lurus dan tangan serta jari membetuk angka satu taro di depan bibir tetep di samping badan lo.
  4. Lakukan dimana aja lo berada, semakin di depan publik lo semakin ehmm... (ˆڡˆ)
  5. Trus lo poto dan lo share biar ada lawan main planking.
  6. Dan yang terakhir, BE SAFE!! kreatif boleh tapi yang aman phueeelissss..
om Chris Brown lagi 'PLANK'

tante Katy Perry was 'PLANKING'

Rabu, 10 Agustus 2011

Soe Hok Gie (1942-1969)


Soe Hok Gie adalah Orang keturunan China yang lahir pada 17 Desember 1942. Seorang putra dari pasangan Soe Lie Pit —seorang novelis— dengan Nio Hoe An. Soe Hok Gie adalah anak keempat dari lima bersaudara keluarga Soe Lie Piet alias Salam Sutrawan, Soe Hok Gie merupakan adik dari Soe Hok Djie yang juga dikenal dengan nama Arief Budiman. Sejak masih sekolah, Soe Hok Gie dan Soe Hok Djin sudah sering mengunjungi perpustakaan umum dan beberapa taman bacaan di pinggir-pinggir jalan di Jakata.


Sejak masih sekolah, Soe Hok Gie dan Soe Hok Djin sudah sering mengunjungi perpustakaan umum dan beberapa taman bacaan di pinggir-pinggir jalan di Jakarta. Menurut seseorang peneliti, sejak masih Sekolah Dasar (SD), Soe Hok Gie bahkan sudah membaca karya-karya sastra yang serius, seperti karya Pramoedya Ananta Toer. Mungkin karena Ayahnya juga seorang penulis, sehingga tak heran jika dia begitu dekat dengan sastra.

Sesudah lulus SD, kakak beradik itu memilih sekolah yang berbeda, Hok Djin (Arief Budiman) memilih masuk Kanisius, sementara Soe Hok Gie memilih sekolah di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Strada di daerah Gambir. Konon, ketika duduk di bangku ini, ia mendapatkan salinan kumpulan cerpen Pramoedya: “Cerita dari Blora” —bukankah cerpen Pram termasuk langka pada saat itu?

Pada waktu kelas dua di sekolah menangah ini, prestasi Soe Hok Gie buruk. Bahkan ia diharuskan untuk mengulang. Tapi apa reaksi Soe Hok Gie? Ia tidak mau mengulang, ia merasa diperlakukan tidak adil. Akhirnya, ia lebih memilih pindah sekolah dari pada harus duduk lebih lama di bangku sekolah. Sebuah sekolah Kristen Protestan mengizinkan ia masuk ke kelas tiga, tanpa mengulang.

Selepas dari SMP, ia berhasil masuk ke Sekolah Menengan Atas (SMA) Kanisius jurusan sastra. Sedang kakaknya, Hok Djin, juga melanjutkan di sekolah yang sama, tetapi lain jurusan, yakni ilmu alam.

Selama di SMA inilah minat Soe Hok Gie pada sastra makin mendalam, dan sekaligus dia mulai tertarik pada ilmu sejarah. Selain itu, kesadaran berpolitiknya mulai bangkit. Dari sinilah, awal pencatatan perjalanannya yang menarik itu; tulisan yang tajam dan penuh kritik.

Ada hal baik yang diukurnya selama menempuh pendidikan di SMA, Soe Hok Gie dan sang kakak berhasil lulus dengan nilai tinggi. Kemuidan kakak beradik ini melanjutkan ke Universitas Indonesia. Soe Hok Gie memilih ke fakultas sastra jurusan sejarah , sedangkan Hok Djin masuk ke fakultas psikologi.

Di masa kuliah inilah Gie menjadi aktivis kemahasiswaan. Banyak yang meyakini gerakan Gie berpengaruh besar terhadap tumbangnya Soekarno dan termasuk orang pertama yang mengritik tajam rejim Orde Baru.

Gie sangat kecewa dengan sikap teman-teman seangkatannya yang di era demonstrasi tahun 66 mengritik dan mengutuk para pejabat pemerintah kemudian selepas mereka lulus berpihak ke sana dan lupa dengan visi dan misi perjuangan angkatan 66. Gie memang bersikap oposisif dan sulit untuk diajak kompromi dengan oposisinya.

Selain itu juga Gie ikut mendirikan Mapala UI. Salah satu kegiatan pentingnya adalah naik gunung. Pada saat memimpin pendakian gunung Slamet 3.442m, ia mengutip Walt Whitman dalam catatan hariannya, “Now I see the secret of the making of the best person. It is to grow in the open air and to eat and sleep with the earth”.


Pemikiran dan sepak terjangnya tercatat dalam catatan hariannya. Pikiran-pikirannya tentang kemanusiaan, tentang hidup, cinta dan juga kematian. Tahun 1968 Gie sempat berkunjung ke Amerika dan Australia, dan piringan hitam favoritnya Joan Baez disita di bandara Sydney karena dianggap anti-war dan komunis. Tahun 1969 Gie lulus dan meneruskan menjadi dosen di almamaternya.

Bersama Mapala UI Gie berencana menaklukkan Gunung Semeru yang tingginya 3.676m. Sewaktu Mapala mencari pendanaan, banyak yang bertanya kenapa naik gunung dan Gie berkata kepada teman-temannya:

“Kami jelaskan apa sebenarnya tujuan kami. Kami katakan bahwa kami adalah manusia-manusia yang tidak percaya pada slogan. Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari hipokrisi dan slogan-slogan. Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal objeknya. Dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat. Pertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda harus berarti pula pertumbuhan fisik yang sehat. Karena itulah kami naik gunung.”

8 Desember sebelum Gie berangkat sempat menuliskan catatannya: “Saya tak tahu apa yang terjadi dengan diri saya. Setelah saya mendengar kematian Kian Fong dari Arief hari Minggu yang lalu. Saya juga punya perasaan untuk selalu ingat pada kematian. Saya ingin mengobrol-ngobrol pamit sebelum ke semeru. Dengan Maria, Rina dan juga ingin membuat acara yang intim dengan Sunarti. Saya kira ini adalah pengaruh atas kematian Kian Fong yang begitu aneh dan begitu cepat.” Hok Gie meninggal di gunung Semeru tahun 1969 tepat sehari sebelum ulang tahunnya yang ke-27 akibat menghirup asap beracun di gunung tersebut. Dia meninggal bersama rekannya, Idhan Dhanvantari Lubis. Selanjutnya catatan selama ke Gunung Semeru lenyap bersamaan dengan meninggalnya Gie di puncak gunung tersebut.

Makam soe Hok Gie

24 Desember 1969 Gie dimakamkan di pemakaman Menteng Pulo, namun dua hari kemudian dipindahkan ke Pekuburan Kober, Tanah Abang. Tahun 1975 Ali Sadikin membongkar Pekuburan Kober sehingga harus dipindahkan lagi, namun keluarganya menolak dan teman-temannya sempat ingat bahwa jika dia meninggal sebaiknya mayatnya dibakar dan abunya disebarkan di gunung. Dengan pertimbangan tersebut akhirnya tulang belulang Gie dikremasi dan abunya disebar di puncak Gunung Pangrango.


Beberapa quote yang diambil dari catatan hariannya Gie:


“Seorang filsuf Yunani pernah menulis … nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan yang tersial adalah umur tua. Rasa-rasanya memang begitu. Bahagialah mereka yang mati muda.”


“Kehidupan sekarang benar-benar membosankan saya. Saya merasa seperti monyet tua yang dikurung di kebun binatang dan tidak punya kerja lagi. Saya ingin merasakan kehidupan kasar dan keras … diusap oleh angin dingin seperti pisau, atau berjalan memotong hutan dan mandi di sungai kecil … orang-orang seperti kita ini tidak pantas mati di tempat tidur.”


“Yang paling berharga dan hakiki dalam kehidupan adalah dapat mencintai, dapat iba hati, dapat merasai kedukaan…”


Selain Catatan Seorang Demonstran, buku lain yang ditulis Soe Hok Gie adalah Zaman Peralihan, Di Bawah Lentera Merah (yang ini saya belum punya) dan Orang-Orang di Persimpangan Kiri Jalan serta riset ilmiah DR. John Maxwell Soe Hok Gie: Pergulatan Intelektual Muda Melawan Tirani.


Tahun depan Mira Lesmana dan Riri Reza bersama Miles Production akan meluncurkan film berjudul “Gie” yang akan diperankan oleh Nicholas Saputra, Sita Nursanti, Wulan Guritno, Lukman Sardi dan Thomas Nawilis. Saat ini sudah memasuki tahap pasca produksi.


Catatan Seorang Demonstran


John Maxwell berkomentar, “Gie hanya seorang mahasiswa dengan latar belakang yang tidak terlalu hebat. Tapi dia punya kemauan melibatkan diri dalam pergerakan. Dia selalu ingin tahu apa yang terjadi dengan bangsanya. Walaupun meninggal dalam usia muda, dia meninggalkan banyak tulisan. Di antaranya berupa catatan harian dan artikel yang dipublikasikan di koran-koran nasional” ujarnya. “Saya diwawancarai Mira Lesmana (produser Gie) dan Riri Reza (sutradara). Dia datang setelah membaca buku saya. Saya berharap film itu akan sukses. Sebab, jika itu terjadi, orang akan lebih mengenal Soe Hok Gie” tuturnya.


Kata Kata Soe Hok Gie
  • Pertanyaan pertama yang harus kita jawab adalah: Who am I? Saya telah menjawab bahwa saya adalah seorang intelektual yang tidak mengejar kuasa tapi seorang yang ingin mencanangkan kebenaran. Dan saya bersedia menghadapi ketidak-populeran, karena ada suatu yang lebih besar: kebenaran.
  • Bagiku sendiri politik adalah barang yang paling kotor. Lumpur-lumpur yang kotor. Tapi suatu saat di mana kita tidak dapat menghindari diri lagi, maka terjunlah.
  • Guru yang tak tahan kritik boleh masuk keranjang sampah. Guru bukan Dewa dan selalu benar, dan murid bukan kerbau.
  • Nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan yang tersial adalah umur tua. Rasa-rasanya memang begitu. Bahagialah mereka yang mati muda.
  • Saya memutuskan bahwa saya akan bertahan dengan prinsip-prinsip saya. Lebih baik diasingkan daripada menyerah terhadap kemunafikan.
  • Mimpi saya yang terbesar, yang ingin saya laksanakan adalah, agar mahasiswa Indonesia berkembang menjadi "manusia-manusia yang biasa". Menjadi pemuda-pemuda dan pemudi-pemudi yang bertingkah laku sebagai seorang manusia yang normal, sebagai seorang manusia yang tidak mengingkari eksistensi hidupnya sebagai seorang mahasiswa, sebagai seorang pemuda dan sebagai seorang manusia.
  • Saya ingin melihat mahasiswa-mahasiswa, jika sekiranya ia mengambil keputusan yang mempunyai arti politis, walau bagaimana kecilnya, selalu didasarkan atas prinsip-prinsip yang dewasa. Mereka yang berani menyatakan benar sebagai kebenaran, dan salah sebagai kesalahan. Dan tidak menerapkan kebenaran atas dasar agama, ormas, atau golongan apapun.
  • Masih terlalu banyak mahasiswa yang bermental sok kuasa. Merintih kalau ditekan, tetapi menindas kalau berkuasa. Mementingkan golongan, ormas, teman seideologi dan lain-lain. Setiap tahun datang adik-adik saya dari sekolah menengah. Mereka akan jadi korban-korban baru untuk ditipu oleh tokoh-tokoh mahasiswa semacam tadi.
  • Sejarah dunia adalah sejarah pemerasan. Apakah tanpa pemerasan sejarah tidak ada? Apakah tanpa kesedihan, tanpa pengkhianatan, sejarah tidak akan lahir?
  • Bagiku perjuangan harus tetap ada. Usaha penghapusan terhadap kedegilan, terhadap pengkhianatan, terhadap segala-gala yang non humanis…
  • Kita seolah-olah merayakan demokrasi, tetapi memotong lidah orang-orang yang berani menyatakan pendapat mereka yang merugikan pemerintah.
  • Bagi saya KEBENARAN biarpun bagaimana sakitnya lebih baik daripada kemunafikan. Dan kita tak usah merasa malu dengan kekurangan-kekurangan kita.
  • Potonglah kaki tangan seseorang lalu masukkan di tempat 2 x 3 meter dan berilah kebebasan padanya. Inilah kemerdekaan pers di Indonesia.
  • To be a human is to be destroyed.
  • Saya tak mau jadi pohon bambu, saya mau jadi pohon oak yang berani menentang angin.
  • Saya putuskan bahwa saya akan demonstrasi. Karena mendiamkan kesalahan adalah kejahatan.
  • I’m not an idealist anymore, I’m a bitter realist.
  • Saya kira saya tak bisa lagi menangis karena sedih. Hanya kemarahan yang membuat saya keluar air mata.
  • Bagiku ada sesuatu yang paling berharga dan hakiki dalam kehidupan: dapat mencintai, dapat iba hati, dapat merasai kedukaan.
  • Saya tak tahu mengapa, Saya merasa agak melankolik malam ini. Saya melihat lampu-lampu kerucut dan arus lalu lintas jakarta dengan warna-warna baru. Seolah-olah semuanya diterjemahkan dalam satu kombinasi wajah kemanusiaan. Semuanya terasa mesra tapi kosong. Seolah-olah saya merasa diri saya yang lepas dan bayangan-bayangan yang ada menjadi puitis sekali di jalan-jalan. Perasaan sayang yang amat kuat menguasai saya. Saya ingin memberikan sesuatu rasa cinta pada manusia, pada anjing-anjing di jalanan, pada semua-muanya.
  • Tak ada lagi rasa benci pada siapapun. Agama apapun, ras apapun dan bangsa apapun. Dan melupakan perang dan kebencian. Dan hanya sibuk dengan pembangunan dunia yang lebih baik.

Referensi :
- http://prasetyaade.blogspot.com/2006/12/presiden-soekarno-presiden-pertama.html
- http://yulian.firdaus.or.id/2004/12/16/soe-hok-gie/
- http://id.wikipedia.org/wiki/Soe_Hok_Gie
- http://dasonly.blogspot.com/2009/05/soe-hok-gie-dalam-kata-kata.html

- http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/02/biografi-soe-hok-gie-1942-1969

Selasa, 26 Juli 2011

Benji Good Charlotte fans SM*SH

Sabtu, 24 Juli 2011, Good Charlotte manggung di jakarta untuk yang ke2 kalinya.. Mereka manggung di acara Javarock'inland 2011.. Nampaknya mereka sudah begitu akrab dengan Indonesia sampe pada pertengahan mereka manggung Benji vokalis GC menyanyikan lagu youknoemesowell.. Im speedchless so damn man! Ini gue ddengar dari kawan gue yng nonton dari awal mereka manggung.. Sayang gue dateng pas 3 lagu terakhir mereka. jadi gak liat langsung. Tapi barusan gue coba search di youtube ternyata ada, dan satu2nya haha

CEKIDOT!!



Aseli benji jadi tambah UNYU!!! 
 HAHAAHAHAH

Puisi Terakhir Gie

Ada orang yang menghabiskan waktunya ke Mekkah
Ada orang yang menghabiskan waktunya berjudi di Mirasa

Tapi aku ingin menghabiskan waktu ku di sisi mu… sayangku…

Bicara tentang anjing-anjing kita yang nakal dan lucu
Atau tentang bunga-bunga yang manis di lembah Mandala Wangi

Ada serdadu-serdadu Amerika yang mati kena bom di danau
Ada bayi-bayi yang mati lapar di Biapra

Tapi aku ingin mati di sisi mu…
Manis ku…

Setelah kita bosan hidup dan terus bertanya-tanya
Tentang tujuan hidup yang tak satu setan pun tahu

Mari sini sayang ku…

Kalian yang pernah mesra
Yang simpati dan pernah baik pada ku

Tegaklah ke langit luas atau awan yang mendung…

Kita tak pernah menanamkan apa-apa
Kita tak kan pernah kehilangan apa-apa

Nasib terbaik adalah tak pernah dilahirkan
Yang kedua, dilahirkan tapi mati muda
Dan yang tersial adalah berumur tua
Berbahagialah mereka yang mati muda

Mahluk kecil…
Kembalilah dari tiada ke tiada…
Berbahagialah dalam ketiadaan mu… 

Rabu, 20 Juli 2011

Michael Buble - That's all

I can only give you love that lasts forever,
And a promise to be near each time you call.
And the only heart I own
For you and you alone
That's all,
That's all...

I can only give you country walks in springtime
And a hand to hold when leaves begin to fall;
And a love whose burning light
Will warm the winter's night
That's all,
That's all.

There are those I am sure who have told you,
They would give you the world for a toy.
All I have are these arms to enfold you,
And a love time can never destroy.

If you're wondering what I'm asking in return, dear,
You'll be glad to know that my demands are small.
Say it's me that you'll adore,
For now and evermore
That's all,
That's all.



http://www.youtube.com/watch?v=ppSTGS7CDpk

kisah seonggok baking powder!

Sungguh miris bila mendengar kata "baking powder" di desa ini :( :( kamu tau 3 hari yang lalu ketika gue pengen ngebuat pancake yang membutuhkan sedikit baking powder TAPI!! sedikit baking powder itu pun sangat susah di ari di desa ini. sekitar 2 jam saya mencari baking powder yang menempuh jarak sekitar 7 km dan hampir mendapat kenihilan akan baking powdernya..

Gue coba dari minimartket ke minimartket dari alfamart sampai indomart dari warung ke warung dari warung kecil sampai warung besar dan yang terakhir dari pengen buang air kecil sampe ke buang air besar #krikkrik

Sampai akhirnya gue putusin buat nanya sama tukang kue bantal dan berharap kue bantal pake baking powder dan dia mau ngasih sedikit baking powdernya ke gue tapi nyatanya gak tuh! sungguh pelit banget yak tuh ibu-ibu.. malah gue dapet jawaban gini "kalo mau beli baking powder di SURABAYA dek!". Gue cuma bisa ngelus dada sambil mikir ini ibu rasanya sarap otaknya udah gak belance deh, malem-malem cuma buat baking powder sampe beli ke surabaya.. ngook banget deh.

Asli sebenernya gue juga udah putus asa dan udah mutusin buat balik, tapi karna lidah gue masih pengen ngecap rasa pancake, mendadak otak gue mencetuskan ide buat ke satu perumahan.. dan di prumahan itu udah agak mendingan ada kehidupan semi dibawah semi perkotaannya ibu semi (hek ngapa jadi ibu semi?)-___- *lupaindehya!S

Kaya tadilah gue, tiap warung gue jajakin aja.. Dan hasilya adalah... Jeng Jeng Jeng Jeng!

SEBOTOL KECIL BAKING POWDER!!

*Pengen sujud syukur tapi malu

Dan ini hasil dari seonggok baking powder itu

ALHAMDULILLAH 

Aku si BUNGLON yang bingung

Hari ini aku merasa seperti beberapa saat yang lalu dimana aku menjadi pihak tengah di antara 2 kubu yang merasa dirinya paling benar. Aku tak pernah memiliki jawaban atas apa yg mereka adukan kepada ku.. aku hanya bisa bersifat bunglon, mengikuti kemana pun mereka tanpa membela siapapun. Tak tau apa yang harus ku lakukan, haruskah aku terus begini? diam mendengar si A berbicara lalu menyimpannya tanpa memberi tahu si B dan sebaliknya. Ini pribadi, aku belum mempelajari tentang solusi ini. 2 kasus ini cukup membuatku merasa bodoh, pantaskah aku melanjutakan ilmuku?

Mengapa aku haru berkelumit dengan masalah ini? seperti sudah tidak ada solusinya lagi.. Padahal cukup dengan berdiam maka ini akan kembali dengan sempurna! Tapi hey! Untuk apa aku mempelajari ilmu kalo semudah itu orang dapat menemukan solusinya. Aku tak mau nanti lulus hanya ingin mengharapkan embel-embel sarjana muda. 

Minggu, 03 Juli 2011

1 paragraf

Mbake:
kamu dimana?

Mase:
Yg pertama "aku ada di hatimu". Yg kedua "sekarang saya berada di kota jogjakarta, tepatnya di samping stadiun mandalakrida, disini sdang dilakukan pemindahan barang perabotan rmh. Saya miftahul firdaus melaporkan untuk pacarku. Kembali ke studio herlin manis.

Jumat, 24 Juni 2011

Tanda tanya

Kemarin aku tak sengaja bercampur dengan para pendiskusi. Mereka berdiskusi mengenai banyak hal, mulai dari tokoh, muhammadyah (mereka selalu mencemooh bila membicarakan ini), pramuka, sistem politik, hingga akhirnya membahas tetang media yang semakin lama mencoreng nama bangsanya sendiri dengan menyerang psikis rakyat indonesia.

Aku di beri gagasan oleh mereka untuk mencoba mengajukan kurikulum baru tetang hal itu di jurusan ku, Psikologi. Jujur aku sangat tertarik karna ini menarik. Tapi yang aku fikirkan sekarang, apa aku sanggup? Aku hanyalah pribadi yang malas, bahkan sewaktu mereka berdiskusi pun tak satu katapun keluar dari mulut ku, bagaikan patung tak bermulut. Aku hanyalah pribadi yg bodoh yang masih membutuhkan banyak pembelajaran. Lalu kenapa mereka sangat antusias memberikan gagasan itu ke padaku? Apa mereka hanya sekedar berbicara saja lalu terlupakan bagaikan gundukan pasir yg habis tersapu angin? Atau mungkin saja karna ketidak sengajaan keberadaanku disana?

Bila emg iya seperti itu, ya tak apalah.. Setidaknya setelah kejadian itu, membuatku berfikir keras tetang apa yg harus ku lakukan untuk mewujudkannya. Ini mungkin bisa menjadi suatu gebrakan baru dalam hidupku. Sebenarnya aku agak sedikit lupa dengan pembahasan mereka, aku hanya tau inti dari pembahasan karna otak ku saat itu sudah cukup penat dengan bau rokoknya sangat berat, persetan dengan rokok kali jagat itu! Huh!

Aku coba berfikir hal ini pastinya terkait dengan kognisi, tapi apa lagi selanjutnya? Otak?? Apa iya otak?? Sereblum?? Apa si otak kecil ini juga ikut andil?? Sampai di titik ini aku mulai putus asa! Apa yg harus aku bahas? Aspek apa????!! Oh shit! Baru hal seperti ini saja otakku mulai panas.

Rabu, 22 Juni 2011

Sahabat?

Video ini sangat mengartikan keberadaan ku, aku merasa memiliki kawan. Kawan yang selalu ku nantikan, kawan yang selalu ku harapkan untuk berbagi. Jujur sebenarnya ku pun tak percaya dengan konsep adanya kawan yang terjalin dalam persahabatan. Menurutku itu semua bagaikan bualan, lelucon yang tak berarti. Tapi entah ya mungkin ku termakan omongan ku sendiri, tapi mereka membuat ku berfikir kemabali. Kenapa aku tak punya sahabat? Kenapa aku tak punya teman untuk berbagi? Aku membutuhkan kalian.. Mungkin karna sedari dulu telah di tanamkan kepadaku sebuah pemahaman dari orang tua ku bahwa di dunia ini gak ada yang namanya sahabat yang ada hanya keluarga. Sungguh mengerikan. Aku yakin pasti orangtuaku memmiliki luka batin yang mendalam tentang hal ini. Tapi kenapa kalian menanamkan itu kepaku? Aku sangat tersiksa dengan pemahaman ini.

Keirianku semakin memuncak ketika melihat teman-teman ku berkecengkrama bergerombol dengan para sahabatnya, sedangkan aku? hemm yasudahlah, yang penting aku masih bisa hidup -pikirku. Tapi kalo aku coba untuk mengingat kembali perjalanan hidup ku tentang sabahat, aku ingat memiliki beberapa sahabat tapi ternyata mereka hanya singgah sebentar numpang minum, makan, tidur lalu pergi hahahaha.. Sungguh miris hidupku bila membahas tetang sabahat. Sudahlah tak usah ku bahas tohnya para sahabatku pasti aku muncul ketika mereka membutuhkan ku.

Kenihilan!

Haha lucu! kau pelupakan ku saat ku di sampingmu.. 
Mungkin tak ada gunanya lagi aku disampingmu.
Ini sepele tapi mendalam dan cukup mengecewakan.
Inginku tertawa lepas mengetahui situasi ini!

Rabu, 11 Mei 2011

aneh aja lagi-_-

Hari ini gue ngerasa agak ngeras aneh,

Pertama, tepat jam 5.10 tadi pagi alarm gue bunyi dengan lagu yang biasa gue pake buat alarm, u'll be in my heart-phill cholin. Tapi yang anehnya itu bukannya gue bangun malah ikutan nyanyi itu lagu gak lama tidur lagi (pengakuan sepupu gue) entalah apa yang di pikirkan sama otak gue, mungkin dia di ajak temen2 buat latihan paduan suara buat kawinan.

Kedua, rutinitas gue biasanya tiap pagi bangung-ngisi air ke ember-nyiram taneman, tapi tadi pagi yang gue lakuin cuma ngisi airnya doang gak nyiram taneman. malah gue tiggal pergi abis ngisi. Abstrak abis otak gue.

Ketiga, heloooooo!! Madura panas banget man! Iyalah namanya juga madura dan itu bukan kesalah gue kalo madura panas.. Tapi yang jadi masalah adalah.. Kaki gue men! BELANG gari sendal jepit, gara2 nekat panas2 mau ke indomart yg jaraknya 7km. Pasti pada kaget ya, tau ke minimarket aja mesti menempuh jarak 7km hahahaha.. Ya namanya juga di madura, apa2 serba jauh-_-

Keempat, tumben2an gue bisa agak sedikiiiitttt, sedikiiitttt banget bisa ketiduran di kost cowo gue. Gue rasa itu ketidurannya cuma 5 menit doang, soalnya roh gue masih melambai2 like a G6..

Dan terakhir, gue kalah main GAPLE! What the.. (-̩̩-̩̩̩-̩̩_-̩̩-̩̩̩-̩̩) gila aja gue jongkong dari awal maen sampe akhir, tiap mau menang ada aja halangannya.. Kayanya Tuhan emg gak ngizin gue menang sekarang. cuk cuk.. Sikil kesemutan puegeleeeee.. Gue menyesuaikan bahasa ya sama tempat gue tinggal, biar keliatan ada hasil kuliah jauh2 :) gak ada kesempatan buat menang padahal gue sebelom buka kartu gue selalu mengucap بِسْمِاللّهِالرَّحْمَنِالرَّحِيْمِ sampe yang terakhir gue baca2 surat2 pendek. Tapi tetep aja, emg dasar lagi sial aja kali ya. Nasib nasib..

Selasa, 10 Mei 2011

DULU

Dulu kita sering bercanda bersama
Dulu kita sering kemana2 selalu berdua
Dulu kita sering berlomba gantian main game online
Dulu kita sering berbagi cerita
Dulu kita saling saling peduli
Dulu kita sering tertawa bersama gak berenti
Dulu kita sering nyanyi bersama gak peduli dimana pun
Dulu kita sering saling mengingatkan
Dulu kita sering berbagi cerita ttg mr. B
Dulu kita sering saling berbagi
Dulu terasa indah, tapi itu dulu..

Minggu, 27 Maret 2011

Killa

Ini sebenernya tugas portfolio gue tapi sementara ini gue ketik dulu di blog, biar eksis sekalian haha..

Priskilla Bochler, lahir 20 Juni 2006 di Surabaya. Priskilla Bochler yang biasa saya panggil killa ini sudah berumur 4 tahun 8 bulan. Killa di besar kan dalam keluarga yang menurut saya masuk dalam kategori menengah keatas. Ayahnya berasal dari Jerman dan Ibunya dari Semarang. Ayahnya bernama Richard Bochler. Ia adalah keturunan Jerman asli. Ia berkerja di sebuah asosiasi yag berkerjasama dengan Indonesia. Kemudian ia di kirim ke ini donesia untuk mengajar di sebuah perguruan tinggi di Yogyakarta. Di sana ia bertemu dengan "...." yaitu  istrinya sekarang dan juga ibu dari Priskilla Bochler (saya belum tahu nama ibunya siapa, hehe). Entah bagaimana ceritanya mereka bisa mnjadi suami istri yang jelas mereka sekarang telah menikah dan itu sah. Richard Bochler kini berkerja di perguruan tinggi lain di wilayah Madura dan istrinya hanya berkeja menjadi seorang ibu rumah tangga. Mereka kini tinggal di rumah dinas perguruan tinggi tersebut yang notabenenya hanya menjadi rumah singgah para pejabat dan pengajar di perguruan tinggi tersebut. Karna hanya di jadikan rumah singgah para pejabat dan pengajar kampus maka disana pun tidak terdapat anak yang se-umur dgn killa. Hingga akhirnya di umurnya yg masih 4 setengah tahun ia dia masukan ke Taman kanak karena di Madura belum terdapat preschool. 

Killa di besarkan di leingkungan yang mayoritas orang yang berlogat jawa dan dengan sendirinya logatnya pun sangat kental dengan bahasa jawa. Killa bersekolah di TK Anggrek, Kamal. Di sekolah itu di belakukan sistem masuk siang dan pagi, setiap hari selasa, kamis, sabtu killa masuk siang dan setiap hari senin, rabu, jumat killa masuk pagi. Killa pandai berhitung dan ia juga bisa berhitung dengan bahasa inggris tapi ia hanya bisa menghitung 1-5 untuk saat ini. Ia juga pandai bercakap dalam bahasa inggris namun lagi-lagi ia hanya bisa sebatas memperkenalkan diri.

Di keluarganya di berlakukan sistem tanpa tv karna menurut ayahnya tv itu sangat tidak mendidik. Jadi keluarga ini mengetahui segala informasi hanya melalui internet. Dan Killa dapat menonton film-film dari laptop itu juga hanya 2 jam per minggu. Keseharian killa hanya di isi dengan bermain dan belajar. Terkadang killa di titipkan ke seorang mahasiswa semester akhir bila ibunya ingin pergi ke Surabaya untuk les bahasa Jerman. Hampir setiap akhir pekan killa dan keluarga pergi bersama untuk menonton film atau pun hal-hal lain. 

Dan kesimpulannya selama saya mengamati killa, tidak ada hal-hal yg terlalu mempengaruhin tumbuh kembang killa..

bigluck for me!

Beberapa saat lalu yang udah lama, gue perna minta suatu gadget sama bokap gue karna gadget itu emang lagi in banget buat remaja-remaja kece kaya gue.. dan jawaban yg gue dapet dari bokap cuma "iya nanti bakalan ayah beliin kok, kamu tenang aja". Dalam hati gue "kapan yah? nunggu tuh gadget sampe di toko-toko emperan dengan harga miring kondisi garing?". Yaudalah gue si cukup bahagia bokap bilang gitu dari tapi di cuekin ya gak?! 

Berbulan2 gue tunggu tuh omongan bokap jadi kenyataan dan  samai akhir pupuslah sudah harapan gue buat punya gadget itu. Dengan selalu befikir positive, nanti juga kebeli sendiri toh emg bokap lagi gak punya uang kali dan gue juga gak mau nyusain bokap gue juga kali hahaha.. Hari gue lalu tanpa masalah, walau terkadang temen2 gue demen ngecengin gue suruh beli tuh gadget.. (hey guys! kalian kira bapak gue president AS yang duitnya berjibun ada di mana2??) ya sudahlah gue selalu gak ambil pusing soal itu. ya let it flow aja lah (idih gaya bet gue-__-)

Sampai akhirnya kemarin gue udah bener2 gak mikirin soal tuh gadget.. Eh tah gak tau kenapa tiba2 bokap gue sms dan tny "itu gadget harganya berapa si lin?" gue jawab datar "ya paling 3jt". kenapa gue jawab gini? ya karna gue tau paling boka gue cuma jail2 tnya dan ternyata benar dia cuma jail nanya, soal abis gue bales dia gak bales sms gue.. oke gue juga biasa aja gak mikirin *sok tegar*

Dan kemudian dimalam hari ketika gue lelah2nya abis ngurus masalah perkuliahan gue yg makin hari makin ruwet aja tugasnya tiba-tiba bokap sms "lin ganti nomer ayah mau ngomongin soal gadget!" langsung lah gue ganti nomer dengan tampang datar dan hati cenat cenut ngarep hahaha.. Kemudia terjadilah percakapan:

Bokap:
"Lin kemarin ayah di tawarin gadget itu pas jalan-jalan sama ibu"
Me:
"trus kenapa yah?"
Bokap:
"ya gak papa"
Me:
"oh"
Sial disini langsung down banget gue:'(
kemudian tiba-tiba bokap gue ketawa..
binggung lah gue kenapa..
Me:
"Kenapa yah?"
Bokap:
"Ayah tuh mau beliin itu buat kamu, nanti senin!"
Hati kecil gue:
"WHAAAAATTTTT!!! NO WAY!!"
*kaget mampus gue*
Me:
"HAH? SERIUS YAH?"
Bokap:
"Iya serius! liat senin yah..."
Me:
"Gak usalah yah, aku gak mau ngerepotin ayah"
ini adalah sisi munag gue hehe
Bokap:
"Yaudalah kalo gitu buat ayah aja hahah ayah mah cuma pengen bikin kamu seneng,.. "
"Pokonya apa yg kamu minta insyaallah pasti ayah turutin dan kamu belajar yg bener, jangan kecewain ayah!"
Denger kata-kata itu asli gue pengen nangis!!
Me:
"Okey my lovely dad"

Hari itu emg kaya miracle banget! Gue ngerasa jadi orang yg paling sempurana! keluarga bahagia hidup pun senang! AHHHH GILA! ASLI SENENG BANGET! Gue seneng bukan karna mau di beliin gadget, tapi karna kata bokap gue itu.. Asli gue gue seneng banget gue ngerasa gak ada yg kurang dari hidup gue, yang gue lakuin cuma ngebales budi bonyok walau gak mungkin tapi setidaknya cukup dengan membuat mereka bangga akan gue.. Itu udah menjadi VISI MISI hidup gue dan bakal GUE PAKU, GUE LAS, DAN GUE FOTOFOTOKOPI BANYAK BIAR GAK PERNA ILANG DARI HATI GUE!! Thank GOD you giveme PERFECT FAMILY IN WORLD! :D