Jumat, 24 Juni 2011

Tanda tanya

Kemarin aku tak sengaja bercampur dengan para pendiskusi. Mereka berdiskusi mengenai banyak hal, mulai dari tokoh, muhammadyah (mereka selalu mencemooh bila membicarakan ini), pramuka, sistem politik, hingga akhirnya membahas tetang media yang semakin lama mencoreng nama bangsanya sendiri dengan menyerang psikis rakyat indonesia.

Aku di beri gagasan oleh mereka untuk mencoba mengajukan kurikulum baru tetang hal itu di jurusan ku, Psikologi. Jujur aku sangat tertarik karna ini menarik. Tapi yang aku fikirkan sekarang, apa aku sanggup? Aku hanyalah pribadi yang malas, bahkan sewaktu mereka berdiskusi pun tak satu katapun keluar dari mulut ku, bagaikan patung tak bermulut. Aku hanyalah pribadi yg bodoh yang masih membutuhkan banyak pembelajaran. Lalu kenapa mereka sangat antusias memberikan gagasan itu ke padaku? Apa mereka hanya sekedar berbicara saja lalu terlupakan bagaikan gundukan pasir yg habis tersapu angin? Atau mungkin saja karna ketidak sengajaan keberadaanku disana?

Bila emg iya seperti itu, ya tak apalah.. Setidaknya setelah kejadian itu, membuatku berfikir keras tetang apa yg harus ku lakukan untuk mewujudkannya. Ini mungkin bisa menjadi suatu gebrakan baru dalam hidupku. Sebenarnya aku agak sedikit lupa dengan pembahasan mereka, aku hanya tau inti dari pembahasan karna otak ku saat itu sudah cukup penat dengan bau rokoknya sangat berat, persetan dengan rokok kali jagat itu! Huh!

Aku coba berfikir hal ini pastinya terkait dengan kognisi, tapi apa lagi selanjutnya? Otak?? Apa iya otak?? Sereblum?? Apa si otak kecil ini juga ikut andil?? Sampai di titik ini aku mulai putus asa! Apa yg harus aku bahas? Aspek apa????!! Oh shit! Baru hal seperti ini saja otakku mulai panas.

Rabu, 22 Juni 2011

Sahabat?

Video ini sangat mengartikan keberadaan ku, aku merasa memiliki kawan. Kawan yang selalu ku nantikan, kawan yang selalu ku harapkan untuk berbagi. Jujur sebenarnya ku pun tak percaya dengan konsep adanya kawan yang terjalin dalam persahabatan. Menurutku itu semua bagaikan bualan, lelucon yang tak berarti. Tapi entah ya mungkin ku termakan omongan ku sendiri, tapi mereka membuat ku berfikir kemabali. Kenapa aku tak punya sahabat? Kenapa aku tak punya teman untuk berbagi? Aku membutuhkan kalian.. Mungkin karna sedari dulu telah di tanamkan kepadaku sebuah pemahaman dari orang tua ku bahwa di dunia ini gak ada yang namanya sahabat yang ada hanya keluarga. Sungguh mengerikan. Aku yakin pasti orangtuaku memmiliki luka batin yang mendalam tentang hal ini. Tapi kenapa kalian menanamkan itu kepaku? Aku sangat tersiksa dengan pemahaman ini.

Keirianku semakin memuncak ketika melihat teman-teman ku berkecengkrama bergerombol dengan para sahabatnya, sedangkan aku? hemm yasudahlah, yang penting aku masih bisa hidup -pikirku. Tapi kalo aku coba untuk mengingat kembali perjalanan hidup ku tentang sabahat, aku ingat memiliki beberapa sahabat tapi ternyata mereka hanya singgah sebentar numpang minum, makan, tidur lalu pergi hahahaha.. Sungguh miris hidupku bila membahas tetang sabahat. Sudahlah tak usah ku bahas tohnya para sahabatku pasti aku muncul ketika mereka membutuhkan ku.

Kenihilan!

Haha lucu! kau pelupakan ku saat ku di sampingmu.. 
Mungkin tak ada gunanya lagi aku disampingmu.
Ini sepele tapi mendalam dan cukup mengecewakan.
Inginku tertawa lepas mengetahui situasi ini!